Minggu, 09 Januari 2011

MUTIARA SUCI (hikayat ki Achmad)lanjutan ke-tiga

Benar saja yg di ucapkan Karman. bahwa sawah yg nanti di garap jauh dan wingit (tempat angker) yaitu diantara dua bukit yg menjulang tinggi. melewati hutan kecil dan jauh dari pemukiman warga,Karman setelah menujukan tempat Achmad bekerja langsung baik pulang sepertinya dia enggan berlama-lama di tempat yg membuat bulu kuduknya merinding itu.
Di sana Achmad meperbaiki gubuk yg sudah rusak dan bolong-bolong untuk tempat tinggalnya,begitu selesai, waktu Ashar telah tiba Achmad menjalankan sholat Ashar ,besoknya Karman mengirim makanan dan lauk untuk Achmad.
"Topi merah ni gue bawa makan untuk lu,jangan sok rajinlah" panggil Karman pada Achmad sambil sungut-sungut kumisnya.
"Trima kasih pak simpan saja di situ saya lagi tanggung ni" jawab Achmad sambil trus mencangkul dengan giat.

Karman pun pergi dengan tergesa-gesa dia merasakan merinding bulu kuduknya tiap berlama-lama di tempat itu.
Besok paginya Karman datang kembali dengan membawa kiriman nasi untuk Achmad, tapi Karman heran karena kiriman yg kemarin masih utuh. makanan itu tak di sentuh sama sekali.
"Blekok topi merah..! lu bosen hidup ya.? gak makan, kalau lu mati jangan bilang gue,"Teriak Karman agak kesal tapi dalam hatinya heran --ni anak makan apa seharian.? alah masa bodoh akh.! kalau mati tinggal kubur aja,--pikir karman

Ke Esokan harinya Karman datang lagi ,Dia murka di bantingnya rantang dan tempat nasi.
"Eh,blekok lu bosen hidup ya?? sini gue mati'in sekalian," Sambil menghampiri Achmad ,Karman geram karena jerih payahnya tak di hargai oleh Achmad.
"Bug..Bug..Bug..." Karman gelap mata menendang,memukul,muka dan tubuh Achmad yg sedang Mencangkul, cuma Karman agak Heran walau memukul dan menendang sekuat tenaga tak juga Achmad kesakitan .sampai akhirnya Karman lemas kehabisan tenaga dan pulang dengan keheranan yg menyelimuti hatinya.
"He blekok gue Aduin ma juragan ,biar mampus sekalian lu," Ujar Karman dengan Geram sambil berlalu.

oOo

"Wah gan.! kurang ajar tu Achmad ,Dia sudah meremehkan jerih payah saya,mending saya mati,in aja tu anak," ujar Karman suatu hari pada haji Hasan
majikanya.
"Sabar man.! Ada apa sebenarnya??,"
"Itu Achmad pegawai baru kita makin lama makin nglunjak dia,masa nasi yg saya kirim tidak di makannya,kurang ajar tu dia,"
"Kurang ajar gimana kamu aja yg goblok ,sudah tidak mau kenapa masih di kirim juga,"
Karman kemudian terdiam dalam hatinya memaki Achmad -Si blekok topi merah gara-gara dia gue di bilang goblok ama juragan liat aja gue hajar tu Achmad-
"Terus kerja Achmad bagimana apa dia rajin atau males??"
"Kalau kerja mah Achmad rajin,gan.!"
"Nah tu bagus namanya untunglah kita tidak usah repot-repot ngasih makan.. ya kan??"
"Ya sih.!"
"Tapi mungkin siapa tahu Achmad tidak suka makan yg kamu kirim ,coba kamu besok tanya mungkin dia punya keinginan,"
"Baik gan.!! Besok saya tanya,"

Keesokan harinya Karman menjumpai Achmad yg sedang mencangkul di tengah sawah..
"He ..topi merah untung juragan sedang senang hati ,kalau gak gue mampus'in lu,Gue mau tanya ama lu sebenarnya lu mau makan apa?? Bilang jangan sampai gue berubah pikiran,"
"Saya cuma pengen....."
"Pengen apa lu tinggal ngomong aja susah amat ,jangan menguji kesabaran gue ,lu.!"
"Anu pak saya cuma pengen pepes ikan emas biang sama panggang Ayam jago..."
"Wadow beneran lu nglunjak lama-lama.."
"Satu lagi saya ingin yg mengantar makanan itu Ratna Mintarsi anak juragan,"
"Wah..wah jangan kurang ajar lu ama anak majikan gue lu ya.."

Bug..bug..bug..teplaak...Pukulan dan Tendangan Karman bertubi-tubi dari muka badan dan kaki, Tapi Achmad tak mengaduh sama sekali seakan tak terjadi apa-apa itu pula yg membuat Karman agak surut nyalinya Karman seperti memukul bantal kapuk yg empuk saja.tapi sebagai Jawara yg di segani se antero Residenan dia tak Menyebunyikan kegalauan hatinya.
"Awas lu ya gue aduin,skalian biar mampus,"
Dengan marah sambil melotot mata merahnya Karman berlalu pintu gubug Achmad di tendang sampai mencelat 5 meter ke tengah sawah.

oOo

"Aduh gan anak itu mending mati'in aja sekalian,"
"Siapa yg mau kamu mati'in ,Man.??"
"Itu Achmad si Topi merah ,kemarin kan juragan menyuruh saya untuk menanyakan keinginan Achmad,"
"Terus apa jawab Achmad,??"
"Achmad meminta Pepes ikan emas bibit dan panggang Ayam jago,"
"Alah gitu ajah tinggal ambil ikan di kolam dan tangkap ayam di kandang sudah itu aja kan??"
"Ada satu lagi gan.! yg Achmad minta ,"
"Apa itu ,man??"
"Achmad minta agar masakan itu di antar Ratna mintarsi anak tunggal juragan,"
Juragan diam seribu bahasa Menahan emosi mukanya merah padam--kurang ajar memang Achmad ini--dalam hati haji Hasan
"Ya sudah kita serahkan pada keputusan anakku Ratna Mintarsi,bila Mintarsi marah maka kamu bunuh saja itu Achmad,ini perintah,coba kamu bilang ke Mintarsi atas keinginan Achmad itu,"
"Baik gan.! Akan saya bilang pada Neng Mintarsi ," kata Karman antusias Karena dia sudah bisa bayangikan pasti Mintarsih akan marah besar dan Dia menyuruhnya untuk menghajar Topi merah kurang ajar itu. pikir Karman dengan senyum kemenangan...